
Jakarta, 9 Agustus 2025 – Industri kopi Indonesia kembali mencatat sejarah. Kementerian Perdagangan mengumumkan bahwa produksi kopi nasional tahun 2025 mencapai 780 ribu ton, naik 12% dibanding tahun lalu, sekaligus mencetak rekor ekspor tertinggi sepanjang sejarah.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyebutkan bahwa nilai ekspor kopi Indonesia tahun ini menembus USD 2,1 miliar atau sekitar Rp32,5 triliun. “Peningkatan ini didorong oleh kualitas biji kopi yang lebih baik, hasil dari penerapan teknologi pertanian modern dan program pendampingan petani,” ujarnya.
Provinsi penghasil kopi utama seperti Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, dan Jawa Barat menjadi kontributor terbesar. Selain itu, kopi dari Papua dan Flores juga semakin diminati pasar internasional karena memiliki cita rasa unik.
Permintaan global terhadap kopi Indonesia terutama datang dari Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan Timur Tengah. Varietas Arabika Gayo, Robusta Lampung, dan Arabika Toraja menjadi tiga jenis kopi yang paling laris di pasaran.
Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Sudjono, menilai keberhasilan ini tak lepas dari promosi intensif di pameran kopi internasional dan tren gaya hidup minum kopi yang terus berkembang. “Kopi specialty Indonesia kini punya branding kuat sebagai salah satu yang terbaik di dunia,” katanya.
Di sisi petani, keberhasilan ekspor ini berdampak pada kenaikan harga jual di tingkat produsen hingga 15%. Petani kopi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, misalnya, mengaku lebih sejahtera berkat permintaan yang tinggi. “Harga kopi Arabika Gayo tahun ini sangat bagus, kami semakin semangat meningkatkan kualitas,” ujar Syamsul, petani setempat.
Pengamat agribisnis, Ratna Dewi, mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan produksi kopi agar tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga kelestarian lingkungan. “Ekspor yang tinggi harus dibarengi dengan praktik pertanian berkelanjutan,” tegasnya.
Dengan pencapaian ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen dan eksportir kopi terbesar dunia, bersaing ketat dengan Brasil, Vietnam, dan Kolombia.