
Kesenjangan antara si kaya dan miskin terus menganga — dengan kemiskinan yang bertahan, sementara kekayaan para miliarder meroket. Seruan untuk tindakan kolektif kembali digaungkan oleh PBB dan organisasi global.
1. Mundurnya Kemajuan Kesetaraan
Estimasi terbaru memperlihatkan bahwa tren ketimpangan semakin buruk: kaya meraup untung besar, sementara rakyat biasa gagal keluar dari jerat kemiskinan. PBB melalui program Sustainable Development Goals (SDG) menyoroti bahwa banyak target, termasuk pengurangan ketimpangan global, masih jauh dari tercapai.
Wikipedia
2. PBB: “Aksi Multilateral Berani” Dibutuhkan
Dalam laporan World Economic Situation and Prospects 2025, PBB menyerukan reformasi lintas negara yang mencakup penataan kembali utang, meningkatkan investasi sektor sosial, dan menata kebijakan fiskal serta moneter yang inklusif agar ketimpangan tidak semakin menajam.
SDG Knowledge Hub
3. Ketimpangan Ekonomi: Realita Tak Terduga
Oxfam mengingatkan bahwa dalam dekade terakhir, kekayaan para miliarder naik signifikan — sementara jutaan kali lipat penduduk dunia tetap terbenam dalam kemiskinan. Laporan itu memperingatkan bahwa dalam waktu dekat bisa saja dunia memiliki triliuner pertama.
TIMEWikipedia
4. Inisiatif Internasional untuk Atasi Ketimpangan
Pemimpin global yang berkumpul di Seville Summit mendukung poin penting seperti:
- Penetapan pajak minimum global (15% dari produk domestik bruto),
- Reformasi pemberi hutang seperti Bank Dunia,
- Transparansi sistem keuangan, serta
- Penerapan pajak kekayaan untuk miliarder.
Namun negara adidaya seperti AS absen dari pembahasan formal ini.
AP News+1
5. Tuntutan Lagi dari WEF & Experts Ekonomi
Para ekonom dan gerakan seperti Oxfam dan Patriotic Millionaires mendesak penerapan pajak kekayaan—hingga 5% atas kekayaan ultra-kaya—sebagai solusi menerus untuk dana pembangunan global dan pengentasan kemiskinan.
Wikipedia
Ringkasan Tabel
Tantangan | Seruan / Solusi dari PBB & Mitra Internasional |
---|---|
Ketimpangan global meningkat | Reformasi ekonomi termasuk pajak kekayaan dan redistribusi ekonomi |
Pembangunan SDG tertunda | Reformasi sistem keuangan global dan investasi inklusif sektor sosial |
Utang berkembang di Global South | Penyesuaian utang dan akses pendanaan tanpa beban struktur kolonial modern |
Kekayaan superstar meningkat | Penetapan pajak minimum PDB global dan registri kekayaan yang transparan |
Kesimpulan
Ketimpangan global bukan sekadar indikator statistik—ini adalah ancaman nyata bagi stabilitas sosial, kemajuan SDG, dan perlindungan planet kita. PBB bersama komunitas global menyerukan aksi multilateral yang tegas dan berani: memajaki kekayaan, memperkuat keuangan publik, dan menyediakan akses yang adil antara negara maju dan berkembang. Transformasi ini bukan pilihan—melainkan keharusan mendesak untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.