Sensasi Baru! Es Krim Sambal di Yogyakarta Viral karena Perpaduan Pedas dan Dingin yang Unik

Tanggal: 5 Juli 2025
Kategori: Makanan

Yogyakarta — Kota budaya ini kembali menghadirkan inovasi kuliner yang tak biasa. Kali ini datang dari sebuah kedai kecil di kawasan Kotabaru, Yogyakarta, yang sukses mencuri perhatian pecinta makanan ekstrem: Es Krim Sambal. Perpaduan rasa dingin dan pedas ini viral di media sosial sejak akhir Juni 2025, dan hingga kini masih menjadi antrean kuliner yang wajib dicoba wisatawan maupun warga lokal.

Eksperimen Gila yang Jadi Inovasi Kuliner

Kedai bernama “Lidah Njerit Gelato” awalnya membuka usahanya dengan menjual gelato rumahan biasa. Namun karena persaingan ketat, sang pemilik, Dimas Priandana (27), mulai melakukan eksperimen dengan memasukkan unsur budaya lokal ke dalam rasa gelato. Dari situ, lahirlah “Es Krim Sambal Rawit Merah”.

“Awalnya ini cuma eksperimen iseng waktu kami makan gelato sambil makan ayam geprek. Ternyata enak dan segar banget sensasinya. Akhirnya kami kembangkan jadi menu utama,” ujar Dimas.

Kini, ada lima varian es krim sambal yang ditawarkan:

  • Sambal Bawang
  • Sambal Terasi
  • Sambal Korek
  • Sambal Mangga
  • Sambal Hijau

Setiap varian disajikan di atas cone atau cup, dengan topping seperti abon sapi, keripik singkong, bahkan irisan cabai segar.

Reaksi Publik: Antara Kagum dan Kaget

Unggahan TikTok dari food vlogger lokal, @jogjafoodhunter, memperlihatkan ekspresi “tersiksa tapi ketagihan” setelah mencicipi es krim sambal, dan langsung viral. Video tersebut mencapai lebih dari 5 juta views dalam tiga hari dan dibagikan ribuan kali.

“Awalnya saya pikir ini gimmick, tapi ternyata sambalnya benar-benar pedas. Lidah panas, tapi tenggorokan dingin. Nagih banget!” komentar salah satu netizen.

Banyak pengunjung datang dari luar kota hanya untuk mencoba sensasi ini. Kedai “Lidah Njerit Gelato” bahkan membatasi antrean per hari karena tingginya minat.

Perspektif Ahli: Kombinasi Rasa Unik Bisa Jadi Tren Baru

Ahli kuliner dari UGM, Dr. Ika Ratna Dewi, menyebut fenomena es krim sambal ini sebagai “revolusi cita rasa ekstrem”. Ia menyebut bahwa tren flavor shock—menggabungkan rasa yang kontras—memang sedang naik daun di dunia gastronomi.

“Ini bukan sekadar makanan viral, tapi juga bentuk keberanian eksplorasi rasa. Kombinasi sensasi panas dan dingin yang harmonis bisa jadi tren global ke depan,” jelasnya.

Rencana Ekspansi dan Dukungan Pemerintah

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Koperasi dan UMKM menyatakan dukungannya terhadap inovasi-inovasi seperti ini. Bahkan, ada rencana menjadikan Es Krim Sambal sebagai salah satu produk unggulan Jogja Creative Culinary yang dipromosikan ke luar negeri.

“Kuliner ekstrem seperti ini bisa jadi ikon baru. Kita ingin Yogyakarta tak hanya dikenal karena gudeg, tapi juga karena keberanian anak mudanya dalam berinovasi,” ujar Kepala Dinas, Aris Budi Santoso.


Kesimpulan:
Es Krim Sambal bukan sekadar tren viral, tapi cerminan dari semangat inovasi kuliner khas anak muda Yogyakarta. Di tengah persaingan kuliner yang semakin sengit, kreativitas seperti ini membuktikan bahwa rasa pedas dan dingin bisa bersatu dan menciptakan kelezatan yang tak terlupakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *