Central Cee Panaskan Bali: Rapper Inggris Ukir Momen Eksklusif di Tanah Dewata
Kuta, Bali – 5 Juli 2025
Bali kembali menjadi panggung internasional ketika Central Cee, rapper asal Inggris yang tengah naik daun di kancah global, tampil memukau dalam konser eksklusif bertajuk “23 Degrees in Bali” pada Kamis malam (4/7). Bertempat di venue tepi pantai The Lawn, Canggu, konser ini menjadi bagian dari rangkaian tur spesial Asia Pasifik yang hanya memilih lokasi-lokasi eksotis — dan Bali menjadi salah satu yang utama.
Dengan gaya khas London street style, hoodie longgar dan celana baggy, Central Cee tampil penuh percaya diri membawa nuansa drill UK ke tengah hangatnya suasana tropis. Ribuan penggemar lokal dan mancanegara memadati venue sejak sore hari, membentuk lautan manusia yang siap menyambut idolanya.
Konser Intim Bernuansa Tropis
Central Cee membuka penampilannya dengan lagu “Sprinter”, kolaborasi hit bersama Dave, yang langsung disambut teriakan histeris dan nyanyian massal dari penonton. Atmosfer malam itu berubah seketika menjadi campuran antara pesta pantai dan pesta budaya musik urban Inggris.
Setlist berlanjut dengan lagu-lagu ikonik seperti:
- “Doja”
- “Commitment Issues”
- “Let Go”
- “6 for 6”
Sembari tampil, Central Cee beberapa kali menyapa penonton dengan campuran bahasa Inggris dan logat santainya: “Bali vibes are mad real, innit? This place is special, no lie.”
Momen Personal dan Apresiasi Lokal
Salah satu momen paling menyentuh terjadi saat ia berbicara tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana Bali menjadi tempat yang “menyembuhkan energi”. Sebelum membawakan lagu “Let Go”, ia mengatakan:
“Sometimes we need to get away to find our peace. Bali’s been that for me. This song’s for anyone fighting silent battles.”
Central Cee juga sempat mengunggah momen-momen pribadinya di Bali di media sosial — mulai dari meditasi di Ubud, mencoba nasi campur vegan, hingga naik motor keliling Kintamani — yang langsung viral dan memancing komentar ribuan fans Indonesia.
Kolaborasi Lokal yang Mengejutkan
Tak hanya tampil sendiri, Central Cee membuat gebrakan dengan menghadirkan Rich Brian, rapper Indonesia yang kini juga berbasis di AS, untuk membawakan lagu kolaborasi freestyle dadakan. Penonton sontak terpukau, dan momen tersebut langsung jadi trending di media sosial dengan tagar #BaliDrillTakeover.
Menurut rumor yang beredar, kolaborasi ini akan masuk ke dalam proyek mixtape Central Cee berikutnya bertema “Island Tapes”, yang terinspirasi dari perjalanan ke negara-negara tropis.
Bali sebagai Pusat Gelombang Musik Global
Kehadiran musisi sekelas Central Cee memperkuat posisi Bali sebagai episentrum musik dan budaya global, tidak hanya untuk EDM dan musik tropikal, tetapi juga untuk genre seperti hip-hop, grime, dan UK drill. Pihak penyelenggara mengungkapkan bahwa antusiasme untuk konser ini sangat tinggi, dengan tiket terjual habis dalam 3 jam sejak penjualan dibuka.
“Central Cee bukan hanya membawa musiknya, dia membawa seluruh gelombang budaya urban Eropa ke Bali,” ujar Ardy Priyo, promotor lokal acara tersebut.
Reaksi Penonton: “Surreal!”
Dina (24), penonton asal Surabaya, berkata, “Saya nggak nyangka bisa nonton Central Cee langsung, dan di Bali pula! Vibenya beda, intimate, lebih personal daripada konser besar di stadion.”
Sementara itu, James, turis asal Melbourne, menambahkan, “I’ve seen him in London, but this was something else. Bali added magic.”
Kesimpulan
Penampilan Central Cee di Bali adalah lebih dari sekadar konser — ini adalah pertemuan lintas budaya, di mana suara urban dari London bertemu ketenangan spiritual Bali. Di panggung yang dikelilingi ombak, cahaya matahari tropis, dan suara massa yang bergemuruh, Central Cee membuktikan bahwa musik drill pun bisa menyatu dengan alam dan audiens global.
Pulau Dewata sekali lagi membuktikan diri: tidak hanya sebagai destinasi liburan, tapi juga sebagai destinasi musik dunia.